Karena Permata Itu Dicari, Ukhti
Posted on Sabtu, 17 November 2012
|
No Comments
Entah kenapa, akhir-akhir
ini tampaknya bahasan ini mendominasi. Bagaimana kemuliaan wanita itu
teraih dengan ‘melawan arus’ kebanyakan orang, saat semua orang
berlomba-lomba menarik perhatian dengan menunjukkan keindahannya,
seorang muslimah sejati menutupinya. Ketika kebanyakan muslimah sibuk
dengan model jilbab terbaru, ia menjulurkan jilbabnya semakin panjang.
Ketika mata kebanyakan wanita terpaut pada manisnya pria-pria korea, ia
menundukkan pandangannya (loh? Hehe). Tidak salah. Jilbab, penampilan,
tingkahlaku, hanya sedikit dari banyak factor penilaian kemuliaan
seorang muslimah.
Maka siapkah, calon bidadari-bidadari surga ini, melawan arus yang satu ini?
Suatu ketika seorang akhwat masuk ke sebuah kampus,
dalam waktu yang tidak lama ia segeram menjadi perbincangan seluruh
aktivis kampus, termasuk di kalangan ikhwan. Karena apa? Ia adalah
seorang akhwat yang memiliki wajah yang bisa dikatakan tidak terlalu
mempesona kalau hanya melihat sekilas, tapi manis. Yang menarik adalah
sikapnya yang santun, lembut, cerdas, baik hati dan tidak sombong,
seorang aktivis kampus sejati dengan hafalan qur’an belasan juz, sangat
menjaga diri dari interaksinya dengan lawan jenis, dan…berpenampilan
paling rapi dibandingkan akhwat-akhwat yang lain di tempat itu. Ya,
mereka menemukan seseorang yang baru, yang lain dari yang lain. Sosok
akhwat dambaan ikhwan dan sosok ummahat dambaan ummat, sangat mencintai
Allah dan RasulNya, juga memiliki ghirah yang luar biasa dalam
perjuangan. Hmm…dia memang bidadari dunia. Jangankan ikhwan, sesama
akhwat pun disamping akan iri, juga akan ikut berdebar bila berada di
dekatnya. Segan. Subhanallah…
Tetapi, dirinya merasa risih dengan perbincangan
seluruh aktivis kampus apalagi setelah diketahuinya tidak sedikit ikhwan
yang memendam rasa padanya. Lantas dia bertanya-tanya dalam hatinya,
dia sudah menjaga diri sebaik yang ia mampu, tetapi mengapa masih
seperti ini? Ia sama sekali tidak pernah berniat ’menggoda’ dan ’menarik
perhatian’. Seperti sudah bakat alaminya untuk eksis di suatu
komunitas. Maka setiap kali ia teringat betapa orang-orang
memperbincangkan dirinya, dan satu dua tiga ikhwan dan seterusnya mulai
menyatakan minatnya, dia makin merasa risih hingga berniat menggunakan
cadar dengan harapan akan mengurangi intensitas ’gangguan’.
Jika dibandingkan dengan kisah yang ini, jelas akan berbeda.
Seorang akhwat berada di kampus yang sama. Akhwat
yang biasa. Tidak cantik, juga tidak terlihat manis. Mungkin jika
dilihat lebih saksama akan terlihat garis-garis manis sekaligus keras di
wajahnya. Aktivitasnya juga biasa. Mungkin iya sibuk sana sini, tapi
tidak banyak yang tahu. Dia sama baik, sama santun, sama menjaga
interaksi, tetapi dengan cara yang berbeda. Dia memperlakukan orang
sesuai dengan karakternya sehingga seseorang yang berinteraksi dengannya
akan merasa nyaman di dekatnya. Interaksi dengan lawan jenis pun
berusaha senormal mungkin meski dia tetap meminimalisir interaksi untuk
hal-hal yang tidak urgent. Dia sangat biasa. Tidak menjadi perbincangan,
jelas. Sangat biasa, karena ia bukan pula aktivis yang terpandang di
kampus atau lingkungan sekitarnya. Terkadang ia iri dengan akhwat
pertama tapi, ia sangat mengaguminya. Tapi ia sadar betul, bukan itu
yang ia cari. Ia tahu, Allah memandangnya. Ya, tidak banyak yang tahu,
dia pun sama cinta pada Allah dan RasulNya, dan sama semangat dalam
perjuangannya.
Apa yang berbeda? Ya jelas beda laaah….hehe
Memang tampaknya tidak terlihat ada yang tertarik pada akhwat kedua, seolah pandangan semua orang tertarik pada akhwat pertama.
Tapi terlihat ironis ketika akhwat kedua sibuk diuji dalam langkah strategi perjuangannya, akhwat pertama disibukkan dengan strategi mengatasi ’gangguan’ ikhwan, sesuatu yang sudah dijanjikan dan sudah dipastikan Allah ada untuk setiap manusia, disaat Islam, yang diperjuangkannya, terpuruk dan membutuhkan fokus lebih dari para pejuangnya. Mengapa seperti itu?
Tapi terlihat ironis ketika akhwat kedua sibuk diuji dalam langkah strategi perjuangannya, akhwat pertama disibukkan dengan strategi mengatasi ’gangguan’ ikhwan, sesuatu yang sudah dijanjikan dan sudah dipastikan Allah ada untuk setiap manusia, disaat Islam, yang diperjuangkannya, terpuruk dan membutuhkan fokus lebih dari para pejuangnya. Mengapa seperti itu?
Mungkin banyak perbedaan diantara keduanya, tapi yang paling dominan disini adalah : Ke ’mencolok’ kan tingkah.
Akhwat pertama punya satu hal yang mungkin-bisa-disebut-kesalahan, yaitu terlalu mencolok dan siapapun bisa melihatnya. Sekilas ia memang bidadari dunia…tapi bidadari tidak dinikmati semua orang.
Akhwat pertama punya satu hal yang mungkin-bisa-disebut-kesalahan, yaitu terlalu mencolok dan siapapun bisa melihatnya. Sekilas ia memang bidadari dunia…tapi bidadari tidak dinikmati semua orang.
Kita tahu, bahwa setiap bagian dari wanita adalah
keindahan, dari segi fisik, pemikiran, ruh, semuanya indah. Dan semua
itu menggoda, termasuk tingkahnya. Kenapa keseluruhannya begitu
menggoda?
Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda:“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”
Dari Ali bin Zaid dari Said bi Al-Musayyib, dia berkata, “Tidak ada yang lebih mudah bagi setan untuk menggoda kecuali melalui perempuan.” Kemudian, Said berkata “Tidak ada sesuatu yang lebih aku takutkan daripada perempuan.”
Hadits ini bukan untuk menyudutkan wanita ataupun
diskrimintif sosial, akan tetapi hadits diatas menunjukkan sebagai
nasihat yang baik dan peringatan dari bahayanya. Wanita biasa mejadi
fitnah terbesar dan paling berbahaya bagi laki-laki namun bukan berarti
wanita itu biang keladi. Dan tidak semua wanita itu sumber fitnah bagi
lak-laki. Hal ini sering dan bahkan banyak tidak disadari oleh wanita
itu sendiri dan laki-laki itu pun tak sadar bahwa ia termakan fitnah
wanita. Tidak hanya orang biasa yang hancur termakan fitnah wanita,
sejara telah mecatat banyak orang-orang besar terkena fitnah wanita
sehingga jatuh, mereka itu mula dari kalangan para penjabat dan bahakan
ahlul ilmi. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnta finah wanita bagi
laki-laki.
Kalau wanita adalah permata, akhwat pertama ada di
permukaan. Kilaunya memancar kemana-mana dan semua orang dapat
menemukannya. Akhwat kedua, ia terkubur dalam-dalam, tertempa lebih
keras di kedalaman, dan kilaunya memang terpancar keluar, tapi tidak
semua dapat menemukan sumber kilauannya, tidak semua dapat menemukannya.
Ia dilindungi Allah di kedalamannya.
Allah menjaganya lebih dari yang lain, dan hanya
merelakannya ditemukan oleh orang yang luar biasa. Yang menemukannya
bisa jadi biasa, tapi ia luar biasa, karena dapat menemukan sesuatu yang
luar biasa pada sesuatu yang bisasa.
Permata yang tertempa lebih keras jauh lebih indah, bahkan di kedalaman pun kilaunya tetap memancar.
Ya, tidak semua orang dapat menemukannya. Yang
menemukannya hanya yang luar biasa. Yakinlah ia luar biasa, ukhti,
karena permata itu dicari.
Mungkin saja…mungkin…ini maksudnya ”yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk yang buruk.”
Jangan sampai kita merasa bertemu dalam kondisi yang
sama, tapi tidak tahu sama baik atau sama buruk. Ukhti, kau bisa saja
luar biasa, tapi hati-hati mendapatkan yang biasa, salah satu dari
ribuan yang menaruh perhatian padamu.
Dua akhwat ini hanya satu contoh dari sekian banyak
tipe ’muslimah idaman’ yang menarik perhatian banyak orang.
Ke’mencolok’kan tidak selalu seperti ini.
Karena permata itu dicari, ukhti…
Teruntuk para ukhti : ayo fokus„,temukan kedalaman
dimana kau dilindungi olehNya. Ayo fokus! Din ini membutuhkan jejakmu
lebih untuk tegak. Buktikan dan azamkan, kita tidak akan pernah cemas
dengan apa yang telah dijanjikan Allah untukmu. Buktikan, bahwa
masalah-sesuatu-yang-pasti ini tidak akan mengganggu konsentrasimu untuk
terus bergerak. Ayo buktikan! Karena itu menentukan sedalam apa Allah
akan menyimpanmu dan melindungimu. Dan menyelamatkanmu di hari Akhir
nanti.
Teruntuk para Akhi : Tetap fokus! Karena itu yang menentukanmu menjadi seseorang yang biasa atau luar biasa. Seseorang yang luar biasa, adalah yang dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang biasa. Hanya orang biasa yang tertarik pada sesuatu yang luarbiasa dan semua orang juga melihatnya luar biasa. Kau hanya menjadi orang biasa saat menjadi sama dengan banyak orang. Jangan pernah cemaskan sesuatu yang pasti ada untukmu. Tetap fokus! Perjuangan masih panjang. Kau akan menemukannya di perjalanan. Tetap maju.
_______________
Teruntuk para Akhi : Tetap fokus! Karena itu yang menentukanmu menjadi seseorang yang biasa atau luar biasa. Seseorang yang luar biasa, adalah yang dapat menemukan sesuatu yang luar biasa pada sesuatu yang biasa. Hanya orang biasa yang tertarik pada sesuatu yang luarbiasa dan semua orang juga melihatnya luar biasa. Kau hanya menjadi orang biasa saat menjadi sama dengan banyak orang. Jangan pernah cemaskan sesuatu yang pasti ada untukmu. Tetap fokus! Perjuangan masih panjang. Kau akan menemukannya di perjalanan. Tetap maju.
_______________
hana muwahhida
hana89_turtle@yahoo.com
hana89_turtle@yahoo.com
Sumber: http://www.dudung.net dengan sedikit penambahan tanpa merubah esensi nya